Penulis: Arditya
Editor: Dedi Suntoro
Petugas: Didik S. dan Aria M.
SUMENEP (24 JUNI 2024) – Jembatan Braji yang terletak di Desa Braji, Kecamatan Gapura, Kabupaten Sumenep, telah melebihi umur rencananya, yakni empat puluh tahun. Karena itu, demi keamanan, kenyamanan, dan keselamatan masyarakat setempat, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bina Marga Provinsi Jawa Timur akan melaksanakan pembangunan/penggantian jembatan tersebut pada tahun ini.
Hal tersebut disampaikan Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Jalan dan Jembatan (UPT PJJ) Pamekasan DPU Bina Marga Jatim, Hasan Busri, S.T.,M.T. saat ditemui Tim BMNEWS usai kegiatan Konsultasi Publik Paket Penggantian Jembatan Braji, bertempat di Pendopo Desa Braji, Kec. Gapura, Kab. Sumenep, Kamis (20/6).
Hasan mengatakan, Jembatan Braji yang lama dibuat dengan konstruksi pengecoran beton konvensional (cor in situ) sudah melebihi umur rencana 40 tahun, dan lebarnya juga kurang dari tujuh meter, sehingga perlu diganti dengan jembatan yang baru yang lebarnya sudah memenuhi standar jalan dan jembatan provinsi.
Lebih lanjut Hasan menjelaskan, Jembatan Braji yang baru nantinya dengan panjang bentang 30,8 meter serta lebar 10,5 meter dengan lebar perkerasan 7,5 meter, dengan masing-masing lebar trotoar 1,5 meter. Adapun masa pelaksanaan pembangunannya selama 180 hari (04 Juni s.d 30 November 2024).
Rencana perbaikan Jembatan Braji itu immendapat apresiasi dari warga desa terdampak diantaranya Desa Braji, yang diwakili oleh Kepala Desa Braji, Asamwi H. Menurutnya, jembatan tersebut memang usianya sudah sangat lama, sehingga sudah saatnya dilaksanakan perbaikan. Kemudian, dari sisi lalu lintas pun juga mengkhawatirkan. Sebab, posisi pondasi jembatan sudah mengalami retak, sehingga rawan terjadi kecelakaan lalu lintas.
“Kami harap dengan penggantian jembatan ini, masyarakat di Desa, Braji, Kecamatan Gapura, Kabupaten Sumenep dapat memberikan dukungan serta bersinergi dengan semua pihak yang terlibat. Semoga penggantian jembatan ini bisa membawa kemajuan untuk masyarakat Desa Braji, dan secara umum masyarakat Kabupaten Sumenep,” pungkasnya. (BMNews)